BANDAR LAMPUNG (Lampost): Konferensi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) yang berakhir Senin (29-12) di Wisma Semergo, Bandar Lampung, mengusung tiga persoalan penting yang akan dikawal pada 2009.
Konferensi yang diikuti 40 BEM itu, kata Presiden Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga koordinator BEM seluruh Indonesia, Wahyu, akan mengambil peran dalam tiga hal itu.
Yakni, gerakan berantas politisi korup, penyikapan terhadap UU Badan Hukum Pendidikan dan Pemilu 2009. BEM-SI segera melakukan kajian komprehensif.
"Pemerintah tidak boleh berlepas diri dari tanggung jawab menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh masyarakat, tanpa membedakan status ekonomi. Bila ini terjadi, pemerintah telah secara nyata melanggar amanat UUD 1945," kata Aris, presiden BEM Unila.
Oleh karena itu, BEM seluruh Indonesia akan terus mengawal UU BHP dengan menggelar berbagai kegiatan di perguruan tinggi masing-masing. Setiap BEM akan mengadakan kajian, membuka BHP center dan mengambil langkah-langkah nyata terhadap UU tersebut.
Presiden BEM Universitas Sriwijaya, Febri, mengatakan akan mengkaji UU tersebut. "Kami juga membuka BHP center untuk menghimpun dan merespons segala masukan tentang UU BHP," kata Febri.
Untuk mengawal pemilu, pihaknya akan terus mengadakan pengawasan terhadap politik uang yang mungkin dilakukan oleh oknum tertentu. Selain itu, mahasiswa juga akan mengawal penghitungan suara, serta memberikan pendidikan kepada para pemilih agar tidak memilih politisi korup. Hal itu agar para pemilih pemula tidak salah pilih dalam Pemilu 2009 mendatang.
Sedang untuk pemberantasan korupsi, BEM seluruh Indonesia sepakat untuk mengadakan aksi serentak di masing-masing kampus pada 14 Januari mendatang. Aksi tersebut diberi nama Gebrak atau Gerakan Berantas Politik Korup.
Aris mengatakan untuk BEM di luar Jabotabek, akan mengadakan aksi ke Kejaksaan Tinggi di daerah masing-masing untuk mengusut para politisi korup yang kembali mencalonkan diri dalam Pemilu 2009.
Sedang untuk BEM se-Jabotabek akan mendatangi KPK dan Kejaksaan. "Mereka juga melakukan aksi yang sama, meminta KPK dan kejaksaan untuk mengusut para politisi busuk, kandidat yang bermasalah dan korup yang kembali mencalonkan diri agar kasusnya segera diproses secara hukum," kata dia.
Konferensi BEM-SI berakhir kemarin, sebelum kembali ke daerah masing-masing para pengurus BEM diajak mengunjungi Lembah Hijau. n UNI/S-1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar